Pengiriman

  • PENGIRIMAN PRODUK
Pengiriman Pesanan Produk kami akan dikirim dengan kontainer melalui kapal di pelabuhan, cara pengirimannya sendiri sangat tergantung kepada permintaan pelanggan sehubungan dengan Cost, Insurance, dan Freight nya. dan selain itu juga Tipe kontiner yang digunakan akan menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan barang yang akan dikirim

demikian sedikit keterangan / informasi mengenai kontainer dan tipe-tipenya :


Sistem pengiriman barang dengan container mulai dikenal sejak tahun 1906, tetapi  pengembangannya belum dikenal secara luas. Namun  setelah Perang Dunia ke II sistem pengiriman dengan container mulai berkembang disebabkan karena banyaknya tuntuntan-tuntutan dari pengirim barang untuk menekan biaya serta efisiensi waktu dalam sistem cargo handling kapal  konvensional.

Dengan disponsori pemerintah Amerika Serikat dilakukan reseach dengan menghasilkan bahwa pengiriman barang dengan sistem containerisasi  lebih efisien serta  biaya yang dikeluarkan untuk lebih murah daripada menggunakan kapal konvensional.

Maka pada tahun 1956 diamerika dirubahlah dua kapal tanker jenis T.2 bernama IDEAL-X dan ALMENA menjadi kapal yang dapat memuat container dengan dilengkapi trailer (Trailer Van) berukuran 35. Pelayaran pertama Ideal X dimulai tanggal 27 April 1956 dari Port New Ark Houston (Texas) dengan mengangkut 58 container.

Dengan suksesnya pelayaran tersebut maka pada tahun 1957 salah satu kapal Break Bulk milik “Pan Atlantic Steam Skip Company” dirubah menjadi “Full Cellular Container Ship”. Ini merupakan kapal pertama yang palka-palka kapal convensional dengan dilengkapi dengan special crane untuk keperluan bongkar muat Container. Sejak tahun itulah dimulainya sistem pengiriman barang dengan container.

Container merupakan sebuah peti berbentuk empat persegi panjang yang dirancang khusus dengan ukuran tertentu  terbuat dari besi maupun alumunium serta  memiliki pintu disalah satu sisinya serta dapat digunakan berulang kali juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sekaligus mengangkut muatan yang ada didalamnya .

Ukuran muatan dalam kegiatan pembongkaran maupun pemuatan barang dengan menggunakan container dinyatakan dalam TEUS (Twenty Foot Equivalent Units). Oleh karena ukuran standar dari petikemas atau container di mulai dari panjang 20 feet, maka satu petikemas 20’ dinyatakan 1 (satu) TEUS dan petikemas 40’ dinyatakan sebagai 2 teus atau sering dinyatakan dalam FEUS (Forty Foot Equivalent Units)

Meskipun ukuran container dari luar adalah seragam  namun petikemas dikeluarkan dalam berbagai variasi sesuai kegunaannya. Menurut International Standard Organisazion (ISO) memberikan ketentuan-ketentuan standart container sebagai berikut :
  1. Berbentuk tetap dan kuat untuk dapat dipakai berkali – kali;
  2. Dibuat khusus untuk mengangkut barang melalui berbagai cara moda transfortasi dan tidak hanya untuk sekali  pengiriman (one way transfort);
  3. Dilengkapi dengan perlengkapan operasionalnya untuk segera dipakai terutama untuk memindahkan dari moda transfor yang satu ke moda transfor  yang lain;
  4. Container dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diisi dan dikosongkan;

Adapun untuk macam dan  jenis container dapat disesuaikan dengan barang - barang yang akan diangkut dengan menggunakan container, dalam hal ini dapat dibedakan menjadi beberapa bagian :
  1. General Cargo Container
Container yang digunakan untuk mengangkut barang-barang umum (General Cargo)
Adapun macam – macam nya adalah sebagai berikut :
a.   General Purpose  Container
Container yang biasa digunakan untuk mengakut muata umum yang memiliki pintu pada salah satu sisinya.
b.   Open Side Container
Container yang bagian sampingnya dapat dibuka untuk memasukan dan mengeluarkan  barang yang karena ukuran atau beratnya lebih mudah untuk dimasukan atau dikeluarkan dari samping container.
c.   Open Top Container
Container yang bagian atasnya dapat dibuka agar barang dapat dimasukan atau dikeluarkan lewat atas. Tipe container ini digunakan untuk mengangkut muatan berat yang dapat dimasukan dari atas container dengan menggunakan derek (crane).
d.   Ventilated Container
Container yang memiliki ventilasi agar terjadi sirkulasi udara dalam container untuk muatan tertentu.
  1. Thermal Container
Container yang dilengkapi dengan alat pengatur suhu untuk mengangkut muatan – muatan tertentu. Adapun macam – macam Thermal Container adalah sebagai berikut :
  1. Insulated Container
Container yang bagian dinding dalamnmya diberi isolasi agar udara dingin didalam container tidak merembes keluar.
b.   Reefer Container
Container yang dilengkapi dengan mesin pendingin untuk mendinginkan muatan yang ada dalam container.
c.   Heated Container
Container yang dilengkapi dengan mesin pemanas agarv udara yang ada dalam container dapat diatur pada suhu panas yang diinginkan.
  1. Platform Container
Container yang berupa plat atau berupa lantai dasar, adapun macamnya dapat  dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
  1. Flat Rack Container
Container yang terdiri dari plat atau lantai dasar dengan dinding pada masing – masing ujungnya dan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
  1. Fixed Type : container yang dinding-dinding pada ujungnya tidak dapat buka atau dilipat.
  2. Collapsible Type : container yang dinding-dinding pada ujungnya dapat dibuka dan dilipat.
  3. Plat Form Based Container
Container yang terdiri lantai dasar saja atau disebut juga artificial tween.
  1. Tank Container
Sebuah tanki yang ditempatkan kedalam kerangka container dan dipergunakan untuk mengangkut muatan yang berupa cairan  baik itu muatan cair (Bulk Liquid) maupun muatan gas (Bulk Gas).
  1. Dry Bulk Container
Container standard yang dipergunakan khusus untuk mengangkut muatan curah (Bulk Cargo) dimana muatan dimasukan dari lubang bagian atas container dan untuk mengeluarakan muatan dari lubang bagian bawah container.
  1. Special Container
Container yang dirancang khusus untuk mengangkut muatan tertentu, misalnya muatan ternak  dengan menggunakan Cattle Container atau mobil dengan auto container.

Dalam pengiriman barang eksport import dengan menggunakan container, status barang dalam container dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian  yaitu :
  1. Full Container Load
Suatu kondisi dimana container dimuat atau dipakai untuk pengirimam barang oleh satu pengirim barang dengan satu penerima barang di pelabuhan tujuan. Ciri – cirinya adalah sebagai berikut :
  1. Container berisi muatan dari satu shipper dan dikirim untuk satu consignee dipelabuhan tujuan.
  2. Pemuatan barang kedalam container dilakukan oleh pihak shipper dengan kata lain “ Shipper’s Load Stowage and Count”
1)     Barang yang akan dikirim diserahkan oleh shipper di container yard (CY) didaerah pelabuhan.
2)     Pihak pengangkut tidak bertanggung jawab atas kerusakan kehilangan barang yang ada dalam container.
  1. Less Than Container Load (LCL)
Suatu kondisi dimana container digunakan oleh beberapa shipper untuk mengirim barang untuk ditujukan ke  beberapa consignee di pelabuhan tujuan
Ciri-cirinya adalah :
a.   Container digunakan oleh banyak shipper dan banyak consignee.
b.   Penerimaan barang secara Break bulk dari pihak shipper dan  pemuatan barang kedalam container dilakukan oleh pihak pengangkut.
  1. Pembongkaran barangdari dalam kontainmer dilakukan oleh pihak pengangkut dan diserahka secara break bulk digudang CFS kepada consignee dipelabuhan tujuan.
  2. Pihak pengangkut bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang diangkut secara LCL.
Dalam setiap pergerakan container sejak container tersebut dibongkar dari kapal sampai container tersebut dimuat ke atas kapal harus memiliki dokumen yang menerangkan kondisi container tersebut dengan tujuan untuk menjaga keamanan barang dalam container serta dokumen pendukung yang sangat penting untuk pengajuan claim atas barang yang timbul sebagai akibat pengiriman barang dengan  container. Adapun dokumen-dokumen yang berhubungan dengan container tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Job Discharge
Suatu dokumen yang dikeluarkan oleh pihak Terminal yang menerang kondisi atau status kontainer pada saat dibongkar dari atas kapal untuk diletakkan dilapangan penumpukan CY atau Gudang CFS.
  1. Job Slip
Suatu dokumen yang dikeluarkan oleh pihak Terminal yang menerangkan kondisi atau status container pada saat container akan ditarik dari lapangan penumpukan CY untuk dibawa kegudang CFS atau kegudang pemilik barang.
3.   Equipment Interchange Report (EIR) In
Suatu dokumen yang dikeluarkan oleh terminal atau perusahaan depo container yang menerangkan kondisi atau status container pada saat container empty akan diserahkan kepihak depo container.
4.   Equipment Interchange Report (EIR) Out
Suatu dokumen yang dikeluarakan oleh terminal atau perusahaan depo container yang menerangkan kondisi atau status container pada saat keluar dari terminal atau depo container untuk digunakan kegiatan ekspor.
5.   Job Order
Suatu dokumen yan dikeluarakan oleh pihak Terminal yang menerangkan kondisi atau status container pada saat diterima dilapanagan penumpukan CY atau CFS.
6.   Job Loading
Suatu dokumen yang dikeluarkan oleh pihak Terminal yang menerangkan kondisi atau status container pada saat dimuat keatas kapal.
Dalam aktivitas pengiriman barang eksport import dengan menggunakan container dimana tidak semua container tersebut milik perusahaan pelayaran yang dimaksud namun sebagian milik perusahaan container yang khusus menyewakan container untuk disewa oleh perusahaan pelayaran. Adapun pengusahaan dan status kepemilkan container adalah sebagai berikut :
  1. Carrier Owned Container (Container Milik pengangkut)
Container yang dimiliki oleh perusahaan pelayaran itu sendiri
Contohnya :
REGU  5000207                  : Milik Regional Container Lines (RCL)
MOLU 8081323                   : Milik Mitsui Osaka Lines (MOL)
APLU 6014203                    : Milik American President Lines (APL)
  1. Free Used
Suatu jenis pengusahaan container dimana pengangkut dapat menggunakan container milik perusahaan pelayaran lain  yang akan digunakan untuk ekspor dengan persetujuan masing-masing principal dan container tersebut akan dikembalikan kembali kepada agen pelayaran pemilik container yang ada di pelabuhan tujuan.
3.   Leased Container
Perusahaan yang khusus membuat dan menyewakan container untuk disewa kan kepada perusahaan pelayaran yang membutuhkan. Hal ini terjadi karena untuk menghindari container yang menganggur (Idle) pada saat kegiatan cargo movement dan kebutuhannya dapat dipenuhi secara regional maupun musiman.
4.   Depo Container
Suatu perusahaan yang mengusahakan jasa penumpukan container empty milik perusahaan pelayaran dan sekaligus memberikan jasa pelayanan perbaikan - perbaikan container yang mengalami kerusakan.
Dalam pengiriman barang dengan menggunakan jasa transfortasi laut yang perlu kita perhatikan adalah adalah sistem penyerahan barang di pelabuhan muat dan  sistem penyerahan barang dipelabuhan bongkar. Adapun model transfortasi pengiriman barang dengan menggunakan container dalam sistem pengiriman barang dengan menggunakan jasa tranfortasi laut yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.   CY/CY (Container Yard to Container Yard)
Suatu sistem pengiriman barang export import dimana Shipper menyerahkan container didaerah lapangan penumpukan pelabuhan (CY) sampai barang tersebut diangkut oleh kapal dan dibongkar dipelabuhan tujuan dan diletakkan dilapangan penumpukan (CY) di pelabuhan tujuan sampai  barang diserahkan kepada Importir di lapangan penumpukan (CY) container import dipelabuhan tujuan.
2.  CFS/CFS (Container Freight Station to Container Freight Station)
Suatu sistem pengiriman barang ekpor impor dimana Shipper menyerahkan barang digudang pengangkut (CFS) sampai barang tersebut diangkut oleh kapal ke pelabuhan tujuan dan   dibongkar dipelabuhan tujuan sampai barang diserahkan oleh pihak pengangkut kepada importir digudang CFS dipelabuhan tujuan.
3.  CY/CFS (Container Yard to Container Freight Station)
Suatu sistem pengiriman barang export import dimana Shipper menyerahkan container didaerah lapangan penumpukan pelabuhan (CY) sampai barang tersebut diangkut oleh kapal dan importir mengambil barangnya digudang pengangkut dipelabuhan tujuan (CFS).
4.  CFS/CY (Container Freight Station To Container Yard)
Suatu sistem pengiriman barang ekpor impor dimana Shipper menyerahkan barang digudang pengangkut (CFS) sampai barang tersebut diangkut oleh kapal ke pelabuhan tujuan dan barang diserahkan kepada Importir di daaerah lapangan penumpukan (CY) kontainer import dipelabuhan tujuan.
5.   DOOR/DOOR (Door To Door)
Suatu sistem pengiriman barang dimana pengangkut menghandle seluruh kegiatan ekpor import barang sejak pemuatan barang kedalam kontainer digudang pengirim barang sampai barang  tersebut dimuat keatas kapal untuk diangkut kepelabuhan tujuan dan  penerima barang menerima barang tersebut digudang penerima barang.
6.   FCL/FCL (Full Container Load to Full Container Load)
Sistem pengiriman barang dimana container  tersebut isi oleh satu pengirim barang dipelabuhan muat dengan satu  penerima barang dipelabuhan tujuan. Dengan status pengiriman barang CY/CY.
  1. LCL/LCL (Less Than Container Load to Less Than Container  Load)
     Suatu sistem pengiriman barang secara partial dimana dalam satu container terdiri dari lebih dari satu  pengirim barang dari pelabuhan muat dan lebih dari satu penerima barang dipelabuhan tujuan, dengan status pengiriman barang CFS/CFS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar